Pada Senin malam (16/12), Syekh Zakariya tiba di pesantren dan beristirahat di Bait Multazam. Pagi harinya, Selasa (17/12), beliau memimpin majelis talaqi Al-Qur'an yang dihadiri oleh para pengajar Al-Qur’an (Asatidz dan Ustadzat) Pondok Pesantren Adzkiya Mansyaul Hikam. Hadir juga Khadimul Ma'had, Abina Dr (Cand) KH M Nurpahmi H, M.Pd, yang menyambut langsung kedatangan beliau.
Dalam kegiatan talaqi tersebut, Syekh Zakariya membimbing bacaan Surat Al-Fatihah para peserta. Satu per satu bacaan mereka didengarkan, diperbaiki, dan dikoreksi jika ada kesalahan. Selain itu, Syekh juga memberikan motivasi kepada para pengajar untuk terus belajar, membaca, dan mengajarkan Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya.
Salah satu momen menarik terjadi ketika Ust Dede Djaelani Aripudin, M.Pd, Direktur Madrasah Muallimin Islamiyah Adzkiya Mansyaul Hikam (MMI Adzkiya eMHa), bertanya tentang hukum waqof (berhenti) pada lafadz "عليهم" yang pertama dalam Surat Al-Fatihah. Syekh Zakariya menjelaskan bahwa hal tersebut diperbolehkan, karena ia sendiri diajarkan demikian oleh gurunya.
Khadimul Ma'had Berpose bersama Syekh Zakariya |
Dalam kesempatan tersebut, KH M Nurpahmi meminta agar Syekh Zakariya bersedia menjadi Murobbi (pembimbing) dalam bidang Al-Qur’an untuk para pengajar di pondok. Beliau berharap kegiatan talaqi ini dapat berlanjut, meskipun secara virtual di masa mendatang.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para pengajar Al-Qur’an yang hadir. Mereka merasa mendapatkan banyak ilmu dan motivasi langsung dari seorang ulama besar. Harapannya, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an, memperkuat sanad, serta membuka pintu ilmu yang lebih luas di Pondok Pesantren Adzkiya Mansyaul Hikam.
“Semoga ini menjadi awal dari pertemuan-pertemuan berikutnya,” ujar KH M Nurpahmi di akhir acara.
Alangkah indahnya bisa berkumpul dan belajar ilmu bersama para ulama 💕
BalasHapus