Langsung ke konten utama

Dauroh Ilmiah Sesi 2 : Menguatkan Tauhid dan Akhlak Mulia Bersama Maulana Syeikh Zakariya


Sumedang, Jawa Barat
– Selasa malam, 17 Desember 2024, Pondok Pesantren Islam Terpadu Adzkiya Mansyaul Hikam (PITA eMHa) kembali menggelar Dauroh Sesi 2. Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 23.00 WIB ini menjadi kelanjutan dari sesi sebelumnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari para asatidz, peserta dauroh, alumni pondok pesantren, hingga santriwan dan santriwati. Narasumber utama adalah Maulana Syeikh Zakariya Muhammad Marzouk Al Hasani Al Azhari, seorang tokoh ulama internasional yang juga Imam dan Khatib Masjid Al-Azhar Al-Asbaq Cairo, serta Mustasyar PCINU Mesir.

Menghidupkan Cinta karena Allah

Syeikh Zakariya membuka ceramah dengan membahas pentingnya mencintai saudara seiman semata-mata karena Allah. Beliau mengutip hadis tentang malaikat yang memuji seseorang yang mengunjungi saudaranya tanpa pamrih, hanya karena cinta kepada Allah.

“Ketika kita mencintai saudara kita dengan tulus, Allah akan mencintai kita sebagaimana kita mencintainya karena-Nya,” ujar beliau. Beliau juga menambahkan, menunjukkan cinta kepada orang lain dengan kalimat “Wallahi, inni uhibbuka” (Demi Allah, aku mencintaimu) dapat menghilangkan perasaan negatif dan menggantinya dengan kebaikan.

Kehati-hatian dalam Hadis dan Akhlak Mulia

Beliau menekankan pentingnya menjaga ketepatan dalam membaca dan menulis hadis. Kesalahan kecil, seperti hilangnya huruf, dapat mengubah makna secara signifikan. Syeikh Zakariya juga mengingatkan bahwa seorang Muslim sejati adalah yang menjaga lisan dan tangannya dari menyakiti orang lain.

Beliau mengutip firman Allah dalam Surah Al-Anfal ayat 46:
"Wa la tanaaza'u fatafsyalu wa tazhaba riiihukum"
(Dan janganlah kalian saling berselisih, karena akan menyebabkan kalian gagal dan hilangnya kekuatan kalian).


Islam: Agama Toleransi dan Kemudahan

Menurut beliau, Islam adalah agama yang menekankan keseimbangan. Ibadah yang dilakukan secara konsisten, meskipun sedikit, lebih dicintai Allah. “Beribadahlah sesuai kemampuan. Jika merasa lelah, istirahatlah,” ujar beliau mencontohkan nasihat Rasulullah kepada Zainab RA.

Pilihan Manusia dalam Syariat

Syeikh Zakariya juga membahas tentang pilihan manusia dalam menjalankan ibadah. Meskipun manusia diberi kebebasan untuk memilih, syariat menjadi penentu yang membedakan antara kebaikan dan keburukan.

Beliau menolak pandangan kaum Mu’tazilah yang mengutamakan akal dalam menentukan baik atau buruk. Menurut beliau, kebaikan dan keburukan hanya dapat diukur melalui syariat Islam.

Karomah Para Wali dan Hikmah Tauhid

Syeikh Zakariya menceritakan tentang karomah para wali Allah, seperti Imam Ahmad Ad-Dardir, yang dengan izin Allah mampu membantu seseorang menemukan anaknya yang hilang. Karomah, kata beliau, adalah tanda kebesaran Allah yang biasanya disembunyikan oleh wali-wali-Nya.

Beliau juga mengakhiri ceramahnya dengan menekankan pentingnya tauhid yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan istiqamah. Dengan keseimbangan dalam ibadah, seorang Muslim dapat terhindar dari kebosanan dan menjaga konsistensi.


Ijazah Sanad Kitab

Sebagai penutup, Syeikh Zakariya memberikan ijazah sanad untuk dua kitab penting, yaitu:

  1. Mukhtashor Shohih Bukhari li ibni Abi Jamroh
  2. Jauharut Tauhid fi Aqidati Ahli Sunnah wal Jama’ah

Kesimpulan

Acara ini memberikan pencerahan tentang Islam sebagai agama kasih sayang, keseimbangan, dan kemudahan. Para peserta pulang dengan semangat baru untuk mengamalkan ajaran tauhid, akhlak mulia, dan ibadah yang konsisten dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis : Ahmad Sodiq Fajat Hidayat

Follow kami juga di :

Instragram IG

Tiktok Tiktok

Website Blog

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opening POSE 2024: Ajang Olahraga Santri untuk Kebersamaan dan Sportivitas

Sumedang, 26 Desember 2024 – Pekan Olahraga Santri EMHA (POSE) 2024 resmi dibuka dengan penuh semangat pada Kamis, 26 Desember 2024, pukul 14.00 WIB, bertempat di Lapangan eMHa 3, Pondok Pesantren Islam Terpadu (PIT) Adzkiya Mansyaul Hikam, Cipatat Sekarwagi, Buahdua, Sumedang.   Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen penting pesantren, di antaranya:   1. Khadimul Ma'had PIT Adzkiya Mansyaul Hikam , KH. Dr. (Cand.) M. Nurpahmi H., M.Pd.   2. Dewan Asatidz dan Ustadzat 3. Para Kepala Madrasah dari MTs, MA, dan SMK Islam Terpadu Adzkiya MH, beserta seluruh guru.   4. Pengurus Pesantren (Dema, SKM, dan OPI).   5. Santriwan dan Santriwati  dari berbagai jenjang.   Susunan Acara Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan lantunan sholawat yang dipimpin oleh Ust. Aman Abdurrohman, S.Pd. , Penanggung Jawab Ma'had Shighor Lil Qur’an (MSLQu) Adzkiya eMHa.   Dilanjutkan dengan samb...

Syekh dari Mesir Mentalaqi Pengajar Al-Qur’an di Ponpes Adzkiya Mansyaul Hikam

Sumedang, Selasa (17/12/2024) – Pondok Pesantren Islam Terpadu Adzkiya Mansyaul Hikam (PITA eMHa), Sumedang, Jawa Barat, kedatangan tamu istimewa, Maulana Syeikh Zakariya Muhammad Marzouk Al-Husaini Al-Azhari dari Mesir. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Safari Da’wah beliau. Pada Senin malam (16/12), Syekh Zakariya tiba di pesantren dan beristirahat di Bait Multazam. Pagi harinya, Selasa (17/12), beliau memimpin majelis talaqi Al-Qur'an yang dihadiri oleh para pengajar Al-Qur’an (Asatidz dan Ustadzat) Pondok Pesantren Adzkiya Mansyaul Hikam. Hadir juga Khadimul Ma'had, Abina Dr (Cand) KH M Nurpahmi H, M.Pd, yang menyambut langsung kedatangan beliau. Dalam kegiatan talaqi tersebut, Syekh Zakariya membimbing bacaan Surat Al-Fatihah para peserta. Satu per satu bacaan mereka didengarkan, diperbaiki, dan dikoreksi jika ada kesalahan. Selain itu, Syekh juga memberikan motivasi kepada para pengajar untuk terus belajar, membaca, dan mengajarkan Al-Qur’an dengan seba...

PIT Adzkiya eMHa Bantu PP Al Khairiyah yang Terdampak Banjir

Cirebon, Senin (20/1/2025) – Pondok Pesantren Islam Terpadu Adzkiya Mansyaul Hikam (PITA eMHa) yang berlokasi di Cipatat, Buahdua, Sumedang, di bawah pimpinan Abina Dr (Cand) KH M. Nurpahmi H, S.Pd, M.Pd, mengirimkan bantuan untuk membantu Pondok Pesantren Al Khairiyah yang terdampak banjir besar di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Cirebon. Banjir yang melanda delapan desa di lima kecamatan tersebut telah menyebabkan kerusakan parah, terutama di area Pondok Pesantren Al Khairiyah yang dipimpin oleh Habib Miqdad bin Qosim Baharun. Akibat banjir, tiga gerbang pesantren, masjid, kantor, asrama santri, dan rumah dinas guru terendam air. Meski demikian, Habib Miqdad bersyukur karena tidak ada korban jiwa maupun luka dari kalangan santri. “Alhamdulillah tidak ada santri yang terluka,” ungkapnya. Namun, ia menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran di pondok pesantren untuk sementara dihentikan hingga proses pembenahan selesai dilakukan. Sebagai bentuk solidaritas,...